Di kalangan para pemikir (cendekiawan) terdapat beberapa pendapat tentang hakikat pendidikan dan batasan pengertiannya dan kesemuanya itu sejalan dengan isi hati mereka, kesenangannya, arah pandangannya, pemahamannya terhadap hakikat kehidupan dan tujuan hidup itu dengan definisi yang banyak sekali, diantaranya:
1.Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”
2.Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3.Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
4.Herbert Spencer (filosof Inggris yang hidup tahun 1820-1903 M) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu ialah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia.”
5.Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa: “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.
6.James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”
7.John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) mengatakan bahwa: “Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.”
8.UU SISDIKNAS, Bab I Pasal 1, mengatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Inilah pendapat-pendapat tentang definisi pendidikan, akan tetapi pendapat-pendapat tersebut belum membatasi pengertian pendidikan itu dengan pembatasan yang jelas/tegas.
B. PEMBATASAN DEFINISI PENDIDIKAN
Pendidikan ialah pemberian pengaruh dengan berbagai macam yang berpengaruh, yang sengaja kita pilih untuk membantu anak, agar berkembang jasmaninya, akalnya, dan akhlaknya, sehingga sedikit demi sedikit sampai kepada batas kesemurnaan maksimal yang dapat dia capai, sehingga dia bahagia dalam kehidupannya sebagai individu dan dalam kehidupan kemasyarakatan (social) dan setiap tindakan yang ke luar daripadanya, menjadi lebih sempurna, lebih tepat, dan lebih baik bagi masyarakat.
C. PEMBAGIAN PENDIDIKAN
Biasanya pendidikan itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.Pendidikan akal (intelektual)
2.Pendidikan jasmani
3.Pendidikan akhlak (moral)
0 komentar:
Posting Komentar